KONSEPSI DALAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
Agribisnis hortikultura di Indonesia saat ini, terutama untuk komoditas buah-buahan, didominasi oleh buah-buahan yang berasal dari usahatani kecil dan pekarangan. Karena itu keseragaman dan mutu hortikultura Indonesia rendah. Demikian pula kontinyuitas suplai tidak terjamin. Sebagai contoh exportir manggis yang mengumpulkan manggis dari Sumatera Utara sampai Sumatera Selatan, hanya memperoleh buah yang mutunya dapat memenuhi pasar ekspor sebanyak 20% dari buah yang dikumpulkan. Itupun kuantitasnya tidak menentu dari tahun ke tahun.
Pengembangan buah-buahan yang telah dilakukan dengan penyebaran bibit buah-buahan ke berbagai wilayah Indonesia dapat dikatakan gagal. Karena itu pengembangan buah buahan tidak cukup hanya dengan membagi-bagi bibit. Harus ada suatu konsepsi dan perencanaan yang jelas dan matang. Hortikultura Indonesia ke depan seharusnya bisa menunjukkan ciri-ciri pertanian berbudaya industri sebagai berikut:
1. Landasan utama pengambilan keputusan: Ilmu Pengetahuan
2. Instrumen utama dalam pemanfaatan SDA: Teknologi
3. Media utama dalam transaksi barang & jasa: Mekanisme Pasar
4. Dasar utama dalam alokasi sumberdaya: Efisiensi dan produktivitas
5. Orientasi utama: Mutu & keunggulan
6. Karakter yang menonjol: Profesionalisme
7. Pengganti ketergantungan pada alam: Perekayasaan
8. Produk yang dihasilkan memenuhi syarat: mutu, jumlah, volume, bobot, bentuk, ukuran, warna, rasa, tepat waktu dsb.)
Pengembangan hortikultura harus melewati beberapa tahap, ialah: (1) menetapkan komoditas unggulan, (2) mempelajari potensi wilayah yang akan digunakan, dan (3) memilih lokasi di wilayah yang akan dikembangkan.
Untuk mempelajari lebih lanjut topik ini, silahkan buka 2 file lampitan berikut
banghort-2009-print-compatibility-mode
Tinggalkan Balasan